Anakku Tidak Jujur

Ustadzah, anak saya SD kelas empat kadang suka berbohong, terutama soal pelajaran di sekolah. Misalnya bilang tidak ada PR (Pekerjaan Rumah) atau ulangan jika ditanya. Kalau nilainya jelek disembunyikan.

Yang paling bikin saya shock, beberapa waktu yang lalu wali kelasnya menghubungi saya dan mengatakan anak saya mencontek di kelas. Padahal, sudah sering kali saya tanamkan pentingnya sifat jujur di rumah, lewat nasihat, cerita cerita seblum tidur, dan juga teladan dari kami sebagai orangtua.

Bagaimana solusinya ya? Saya sudah mencoba berbagai cara, berkomunikasi baik-baik, sampai memberi hukuman. Tapi saya khawatir anak saya belum bisa berubah. Adakah tips lainnya?

Kejujuran memang menjadi salah satu sikap yang perlu kita tanamkan pada anak-anak. Ketika ibu mendapati anak ibu berbohong dan menjadi resah, ini adalah yang wajar dan memang harus segera kita cari solusinya.

Pada dasarnya perilaku bohong adalah usaha mempertahankan diri. Dari cerita ibu, sebenarnya masalah ananda adalah tentang proses belajar. Ananda nampak kurang optimal prestasi akademiknya, sehingga sangat mungkin merasa kurang percaya diri dalam pergaulan dan mungkin juga merasa tertekan karena merasa belum bisa memenuhi harapan orangtua.

Ananda seperti kurang semangat belajar, Ketika ibu bersikap marah, hal ini makin memicu dia untuk berbohong karena berkata jujur tentang masalah belajarnya hanya akan mendapat kemarahan orangtua. Sehingga untuk menghindari kemarahan, dia berbohong. Mencontek bisa terjadi karena kondisi terpaksa di antara khawatir tidak bisa menyelesaikan soal sendiri dan takut mendapat nilai jelek.

Kami sarankan untuk sementara jangan berfokus pada sikap bohongnya, karena hal tersebut hanya akibat dari cara dia bertahan dari masalah kesulitan dalam belajar. Hukuman-hukuman atas kebohongnnya, bisa jadi malah menimbulkan timbunan emosi negatif.

Mari kita bantu ananda untuk memperbaiki proses belajar, meningkatkan prestasi akademiknya, sehingga dia lebih percaya diri dan tidak perlu berbohong lagi. Jika ananda memang tipe anak yang memiliki kemampuan rata-rata, sebaiknya orangtua menghindari menuntut anak dapat nilai tinggi.

Hal yang terpenting adalah anak belajar dengan proses yang benar, hasil prestasi akan menjadi optimal dengan sendirinya. Misalnya ketekunan belajar, semangat untuk berlatih, dan mau terbuka dengan orang lain jika ada kesulitan. Masalah belajar kadang memang rumit, silakan konsultasikan lebih lanjut dengan kami.

Bunda Ani Christina

Tim Ahli Tumbuh Kembang Anak Griya Parenting Indonesia