Menempatkan Segala Sesuatu pada Tempatnya

Semua barang di rumah hendaknya mempunyai tempat masing-masing. Kondisi ini akan sangat bermanfaat bagi anak terutama pada pembentukan karakter konsisten dan perhatian pada lingkungan.

Ketika seorang anak telah mengetahui di mana Ia harus menempatkan setiap barang, seperti sandal, piring kotor, remote AC, maka Ia akan dapat beraktivitas di rumah secara independen dan konstruktif. Ini juga dapat memunculkan rasa memiliki yang kuat pada anak terhadap barang-barang di rumah dan keluarga.

Untuk membantu anak di dalam menempatkan barang pada tempatnya, kita dapat menggunakan petunjuk tempat barang sehingga kita pun dapat dengan mudah mengidentifikasi barang mana yang belum kembali pada tempatnya. Petunjuk tempat semua barang dapat berupa photo, gambar atau tulisan.

Jika kita pergi ke sebuah bengkel sepeda atau mobil maka kita akan melihat di dinding bengkel gambar sederetan kunci peralatan bengkel dari ukuran terkecil hingga besar, lengkap dengan paku-paku untuk menggantung kunci-kunci tersebut. Dengan adanya petunjuk tempat kunci tersebut maka semua orang yang ada di bengkel dengan mudah dan cepat mengidentifikasi kunci berapakah yang belum kembali kepada tempatnya.

Pernahkah kita mengalami peristiwa suatu hari kita tergesa-gesa untuk bepergian ke suatu tempat. Tiba-tiba kita lupa di manakah kita menempatkan kunci kendaraan yang akan kita pergunakan untuk bepergian. Semua tempat seisi rumah telah kita jelajahi, namun kunci kendaraan tidak kunjung kita dapati.

Akhirnya kita harus terlambat sampai di tempat yang kita tuju, sekaligus kita merasa capek untuk tenaga yang kita keluarkan hanya untuk mencari kunci yang tidak jelas tempatnya. Kita yakin peristiwa seperti di atas tentu tidak akan pernah kita alami jika kita mempunyai kebiasaan untuk mengembalikan kunci kendaraan pada tempatnya.

Untuk membangun kebiasaan mengembalikan barang pada tempatnya, tentu kita harus menyediakan tempat bagi semua barang di rumah kita. Tempat bagi setiap barang tersebut harus disosialisasikan dengan baik kepada seluruh anggota rumah, sehingga secara mandiri dan otomatis mulai menempatkan barangnya tanpa harus selalu bertanya terlebih dahulu.

Pada saat proses sosialisasi tentu masih sering terjadi kealpaan pada anak-anak untuk melakukannya. Tetaplah sabar dan konsisten di dalam mengingatkan mereka. Karena kita tidak sedang membangun aturan baru tetapi habit baru.

Selamat membangun habit bagi anak- anak kita untuk mengembalikan setiap barang pada tempatnya.

Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC

Direktur Griya Parenting Indonesia

Disadur dari buku “Anakku Hanya Pintar Sekolah”