Anakku tidak pernah terlambat berangkat ke sekolah. Mereka tidak pernah terlambat tersebut bukan karena energi mereka sendiri untuk selalu menepati waktu dan mempersiapkan peralatan sekolah dengan baik. Tetapi karena omelan dan cerewetan kita orangtua yang selalu menegur mereka untuk menepati waktu dan melakukan persiapan-persiapan menjelang berangkat ke sekolah.
Mereka secara fisik memang tetap menunaikan tanggung jawab untuk datang ke sekolah tepat waktu, tetapi mereka tidak pernah merasa mempunyai tanggung jawab untuk datang ke sekolah tepat waktu. Seringkali orangtua mereka lebih khawatir jika mereka terlambat datang di sekolah dibandingkan mereka sendiri.
Orangtua seringkali mengambil tanggung jawab anak dengan membantunya untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut. Padahal sudah ada kesepakatan bahwa tanggung jawab tersebut adalah milik anak.
Ada banyak alasan mengapa orangtua mengambil tanggung jawab tersebut :
Pertama, mereka tidak rela jika anak mengalami kesulitan seperti apa yang pernah alami masa lampau. Mereka tidak tega jika anaknya terlambat sehingga mendapatkan konsekuensi logis dari sekolah atau tertinggal pelajarannya.
Kedua, mereka menginginkan hasil sempurna dari tanggung jawab yang dilaksanakan oleh anaknya. Sehingga tidak siap untuk menerima kenyataan bahwa hasil tanggung jawab anaknya masih banyak salahnya. Salah satu kesempurnaan yang mereka inginkan dari anaknya adalah tidak pernah datang terlambat ke sekolah.
Ketiga, orangtua tidak sabar untuk menunggu bahwa setiap tanggung jawab yang tidak baik akan kembali kepada anak. Menunggu anak untuk menyiapkan diri mereka berangkat ke sekolah seringkali menjadi aktifitas yang sangat berat bagi orangtua.
Saatnya kita mengembalikan tanggung jawab kepada anak kita. Kita memilih beberapa tanggung jawab yang memang mampu dilakukan oleh anak dengan baik. Kita dampingi dan kita bimbing pada setiap tahapan tanggung jawab kemudian kita berikan semuanya kepada mereka.
Jika muncul beberapa kesalahan dan keterlambatan, kita buka wacana untuk mengevaluasi dengan hati yang tenang dan optimis bahwa anak kita akan dapat melaksanakannya dengan baik.
Selamat mengembalikan tanggung jawab mereka dengan penuh tanggung jawab
Miftahul Jinan, M. Pd. I., LCPC.
Direktur Griya Parenting Indonesia
Disadur dari buku “Anakku Hanya Pintar Sekolah”