Saya sangat tertarik terhadap sebuah hadits Rasulullah; Dari ’Aisyah Radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda : Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan dengan istiqomah walaupun sedikit.
Dengan memahami hadits ini maka saya bisa mengambil kesimpulan, seorang anak yang membaca ayat suci Alquran sehari satu lembar dan ia melakukannya dengan istiqamah maka itu lebih baik daripada ia membaca satu juz sepekan sekali.
Titik tekan hadits ini adalah betapa berharganya nilai sebuah istiqamah. Tentu sebagai orangtua dan guru yang selalu mengajarkan pada anak kebaikan-kebaikan kecil, kita akan bertanya apa nilai dibalik dari istiqamah walaupun pada kebaikan-kebaikan kecil yang sering kita tanamkan pada diri anak-anak kita.
1. Bertambahnya Kebaikan-kebaikan yang Lain.
Seorang anak yang melakukan kebaikan-kebaikan secara istiqamah walaupun hal yang kecil, seperti menata sepatu setiap hari maka pada suatu saat ia tidak lagi merasa terbebani dengan kebaikan-kebaikan tersebut.
Kondisi ini memungkinkan untuk menambah kebaikan-kebaikan kecil yang lain. Dan pada suatu saat ia sudah tidak merasa terbebani lagi dengan kebaikan yang besar, hasil dari akumulasi kebaikan-kebaikan kecil yang terkumpul dan dilakukan secara istiqamah
2. Melakukan Kebaikan secara Spontan
Kebaikan-kebaikan kecil yang dilakukan oleh seorang anak secara istiqamah menjadikan anak tersebut melakukannya secara otomatis dan spontanitas. Kebaikan-kebaikan kecil tersebut menjadi perwujudan dirinya karena seringnya ia melakukannya. Dan ini yang disebut sebagai akhlak, yaitu kebaikan-kebaikan kecil yang dilakukan tanpa perencanaan terlebih dahulu.
Melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan, maka ia tidak perlu berpikir panjang untuk memilih apakah ia menolongnya atau tidak menolongnya. Baginya menolong orang lain bukanlah sebuah pilihan sadar dari hasil analisa logika, tetapi lebih sebagai akhlak pribadi yang dilakukan secara otomatis dan spontan
3. Hidupnya diterangi Kebaikan yang dilakukan
Kebaikan-kebaikan kecil yang dilakukan secara istiqamah oleh seorang anak memungkinkan seluruh kehidupannya akan diterangi oleh kebaikan-kebaikan tersebut. Seperti seorang anak yang memulai hari selalu dengan tilawah bakda shubuh akan menjadikan setiap hari anak tersebut diterangi oleh sinar Alquran.
Sebaliknya seorang anak yang hanya membacanya hanya pada hari Sabtu walaupun satu juz, maka harinya yang diterangi Alquran hanya satu hari, sementara hari yang lain akan terasa gelap dari sinar Alquran
Melihat betapa bernilainya istiqamah, sebagai orangtua dan guru kita tinggal membantu anak untuk memilih kebaikan kecil apa yang mulai dapat dilakukan oleh anak secara istiqamah.
Jika ia melakukannya dengan baik dan istiqamah maka perlu memberinya apresiasi, sebaliknya saat jika dalam pelaksanaannya belum cukup baik maka kita dapat memperbaikinya tanpa khawatir ia akan merasa berat untuk mengikuti perbaikan kecil kita.
Ingat kebaikan-kebaikan kecil yang dilakukan secara istiqamah lebih berharga dari kebaikan besar yang sesekali dilakukan.
Miftahul Jinan, M. Pd.I., LCPC
Direktur Griya Parenting Indonesia